Saat aku lelah dengan semua yang menerjangku dalam satu waktu,
ingatkan aku masih ada Tuhan yang akan menyanggahku dalam kelelahan. Perlu aku
sadari saat aku lelah, aku lupa akan keberadaan Tuhan. Aku lupa pada Tuhan yang
selalu peduli pada setiap pergerakanku. Selalu mengintili setiap perbuatanku. Aku
lupa akan hal itu. Bahkan aku menganggap diriku amnesia. Kalau sudah begini,
apa yang akan aku lakukan untuk kembali seperti semula.
Kembali pada Tuhan. Itu yang harus ada dalam pikiranku dan harus aku
realisasikan. Kembali pada Tuhan dengan menjalani ritual mendekatkan diri pada
Tuhan. Bukan sekedar sebagai suatu kewajiban, tapi sebagai salah satu cara aku
menjadi dekat dengan Tuhan. Aku bisa dengan tulus dekat dengan kedua orang
tuaku, dengan sahabatku, bahkan sosok yang aku harap sebagai belahan jiwaku,
tapi kenapa aku begitu susah untuk mendekatkan diri pada Tuhanku?
Pada nyatanya, kelelahan yang menyerangku kini merupakan sebuah
petunjuk bahwa topeng yang tengah aku kenakan tidak tepat. Membuatku tak
nyaman, dan semakin membuatku jauh pada jiwa dan ragaku sendiri. Yang berujung
pada aku merasa lelah dengan semua yang aku alami. Jika seperti ini, kata-kata
bejat keluar dari mulutku. Dengan seenak jidat mengatakan dunia ini tidak adil
karena kelelahanku. Ya, aku menyerah. Bukan! Aku nyaris menyerah pada hidup
yang aku jalani. Dan aku sempat mengungkapkan kalimat mengapa aku dilahirkan
jika aku akan merasakan kelelahan yang tak pernah aku tahu penyebabnya ini?
Kalau begini, betapa brengseknya aku, Tuhan?
Bangkalan,
29 November 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar