Minggu, 30 November 2014

DI BALIK KELELAHANKU

Saat aku lelah dengan semua yang menerjangku dalam satu waktu, ingatkan aku masih ada Tuhan yang akan menyanggahku dalam kelelahan. Perlu aku sadari saat aku lelah, aku lupa akan keberadaan Tuhan. Aku lupa pada Tuhan yang selalu peduli pada setiap pergerakanku. Selalu mengintili setiap perbuatanku. Aku lupa akan hal itu. Bahkan aku menganggap diriku amnesia. Kalau sudah begini, apa yang akan aku lakukan untuk kembali seperti semula.
Kembali pada Tuhan. Itu yang harus ada dalam pikiranku dan harus aku realisasikan. Kembali pada Tuhan dengan menjalani ritual mendekatkan diri pada Tuhan. Bukan sekedar sebagai suatu kewajiban, tapi sebagai salah satu cara aku menjadi dekat dengan Tuhan. Aku bisa dengan tulus dekat dengan kedua orang tuaku, dengan sahabatku, bahkan sosok yang aku harap sebagai belahan jiwaku, tapi kenapa aku begitu susah untuk mendekatkan diri pada Tuhanku?
Pada nyatanya, kelelahan yang menyerangku kini merupakan sebuah petunjuk bahwa topeng yang tengah aku kenakan tidak tepat. Membuatku tak nyaman, dan semakin membuatku jauh pada jiwa dan ragaku sendiri. Yang berujung pada aku merasa lelah dengan semua yang aku alami. Jika seperti ini, kata-kata bejat keluar dari mulutku. Dengan seenak jidat mengatakan dunia ini tidak adil karena kelelahanku. Ya, aku menyerah. Bukan! Aku nyaris menyerah pada hidup yang aku jalani. Dan aku sempat mengungkapkan kalimat mengapa aku dilahirkan jika aku akan merasakan kelelahan yang tak pernah aku tahu penyebabnya ini? Kalau begini, betapa brengseknya aku, Tuhan?


Bangkalan, 29 November 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar